Monthly Archives: Dec 2018

Articles, Travelling

Mobil Mewah, Mie Dingin & Visa Keluar di Korut.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Mobil Mewah, Mie Dingin & Visa Keluar di Korut.

Sejak di Indonesia sudah ada yang aneh dengan Visa Korut. Hanya berupa selembar kertas dan tidak ditempel di paspor.
Saat tiba di Pyongyang, ada teman yang visanya tidak diambil, sementara punya saya langsung diambil petugas imigrasi. Tetapi setelah itu petugas mendatangi, dan satu persatu visa diambil.

Dalam perjalanan, P. Anton Thedy memberitahu ternyata ada kesalahan dari kedutaan Korut Jakarta. Mereka hanya memberi Visa Masuk dan kami semua ga punya Visa Keluar!

Nach lho… Seumur- umur saya sudah pergi ke 60 negara, baru kali ini ada Visa Masuk dan Visa Keluar.
Biasanya Visa ya untuk masuk dan keluar. Jadilah kami pas foto lagi untuk bikin Visa Keluar.
Deg-degan juga … Klo ga dapat visa keluar bisa jadi penduduk korut nich…?

Jarangnya orang Indonesia yang ke Korut, membuat kedutaannya tidak paham soal visa. Untunglah sehari sebelum kami pulang, paspor dibagikan dan semua dapat visa keluar… Horreee…

Ketika melihat visanya, P. Indra terkejut!
Lho kolom nama koq diisi dalam Bahasa Korea… Punya saya juga…
Betul atau tidak, dan bagaimana membacanya, kami ga tau. ?
Hanya yang melegakan, ada foto kami masing-masing, dan tanggal lahir yang tertera, cocok.
Dan sama dengan Visa Masuk, Visa Keluar juga tidak ditempel. Segera saya foto untuk kenang-kenangan.
Kapan lagi bisa punya nama Korea secara resmi?

Salah satu makanan Top di Korut adalah Cold Noodle alias Mie Dingin.
Buktinya, Marsekal Kim dari Korut memberi hadiah Presiden Moon dari Korsel ketika mengadakan pertemuan untuk perundingan perdamaian di DMZ area, perbatasan antara Korut dan Korsel.
Kami mengunjungi DMZ area dari sisi Korut dan ditunjukkan pula di mana tempat ke dua pemimpin tsb menikmati mie dingin yang lezat.

Segera P. Anton Thedy booking agar kami bisa menikmati mie dingin di resto tempat Marsekal Kim memesannya.
Ternyata resto itu sangat terkenal. Antrian panjang para pejabat dan orang-orang penting hendak makan di sana.
Untunglah kami langsung disambut di ruang khusus VVIP.
Dan terbukti, mie dingin dan side dishesnya memang enak dan mantap.
Menunjukkan kelasnya!

Di tempat parkir resto inilah kami melihat berderet berbagai merk mobil bagus. Mercy, VW, Lexus hingga Toyota. Sempat bertemu juga mobil Hammer di jalan raya. Ternyata Korut keren juga.
Hanya saja semua mobil-mobil ini milik pemerintah dan menjadi fasilitas para pejabat tinggi.
Mobil-mobil jarang berseliweran di jalan raya… Sepeda motor pun hanya beberapa biji yang sempat kami lihat. Sungguh nikmat merasakan perjalanan tanpa ada kemacetan sama sekali….

Yang unik pula, meski menjelang malam, banyak apartemen yang masih gelap. Hanya beberapa yang menyala. Demikian pula lampu jalanan yang agak gelap. Rupanya mereka kekurangan pasokan listrik sehingga pemakaiannya dibatasi dan dihemat. Tetapi fasilitas untuk turis berbeda. Hotel hingga ribuan kamar meski turis hanya sedikit. Setiap hotel ada mini market sehingga kebutuhan turis dan oleh-oleh tersedia di sana. Turis tidak diijinkan pergi sendiri di luar lingkungan hotel.

Masih ingat tentang internet? Nach nantikan kisah lucu di Seruput Kopi Cantik besok pagi, lengkap dengan cerita P. Anton disambut bak pejabat dari Indonesia. ?

Life is so unpredictable. Be grateful for every moment

Hidup itu tidak bisa diprediksi. Bersyukurlah untuk setiap momen

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK PEDULI
KESEHATAN TERBAIK
www.mpoin.com

Read More
Articles, Travelling

Pengalaman di Korea Utara Yang Unik.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Pengalaman di Korea Utara Yang Unik.

Sebelum berangkat, dalam pikiran tersirat bahwa negara yang akan dikunjungi miskin, semua dibatasi dan kuno. Internet tidak ada.

Karena itu saya cukup terpukau ketika masuk kota Pyongyang ternyata banyak bangunan bertingkat tinggi yang modern. Rakyat tinggal di apartemen yang terawat baik.
Dan satu hal yang sangat berkesan, di mana-mana sangat bersih, tidak ada sedikit pun sampah yang berserakan seperti umumnya kota besar.
Selain itu, gadisnya cantik-cantik. Kulitnya bersih. Berbeda dengan Korea Selatan, banyak yang cantik karena operasi plastik, di utara polos, cantik asli dan kebanyakan memiliki lipatan mata asli.

Hotel yang kami tempati biasa untuk tamu delegasi negara, Koryo Hotel. Meski dibangun th 1985, bersih dan sangat terawat. Lega…
Bakan hotel kami yang terakhir memiliki revolving restaurant, resto yang bisa berputar. Dan ada kasino juga, kerjasama dengan Macau. Lumayan maju juga.

War Museum yang kami kunjungi, besar, mewah dan modern, bahkan tidak kalah dengan museum Hiroshima di Jepang. Menceritakan sejarah dengan dekorasi apik yang menggambarkan peperangan saat itu.
Dan senang sekali ketika melihat foto Bung Karno dengan Presiden Kim Il Sung terpampang di sana.

Demikian juga ketika menikmati koleksi cendera mata dari negara-negara sahabat, semuanya dipajang dalam bangunan 3 lantai yang mewah di Mount Myohyang nan sejuk di antara pohon-pohon pinus.
Ada ruangan khusus cendera mata dari Indonesia. Foto-foto beberapa pejabat Indonesia, termasuk Ibu Megawati Sukarnoputri terpampang di sana. Ratusan ribu koleksi yang ditata dalam ruangan yang mewah lengkap dengan patung lilin Presiden, Jendral dan Ibu Negara yang ditata dalam dekorasi 3 dimensi dengan latar belakang pemandangan alam yang indah. Sangat memukau dan mengagumkan. Jika ingin melihat semuanya, butuh waktu 2 hari. Para pengunjung harus berbaris memberi hormat di depan patung tsb.

Apalagi saat mengunjungi tempat persemayaman jasad Presiden dan Jendral yang diawetkan, pengamanan sangat ketat. Orang-orang lokal tidak hanya bersikap hormat tetapi wajah mereka menunjukkan kesedihan mendalam.

Uniknya di Korea Utara hanya ada 1 Presiden yaitu Kim Il Sung, hanya ada 1 Jendral yaitu Kim Jong Il, putra Presiden Kim. Dan hanya ada 1 Marsekal, yaitu Kim Jong Un, cucunya.
Rakyat sangat menghormati para pemimpinnya, bahkan foto di depan patung Presiden dan Jendral di tempat umum pun harus dalam posisi tegak dan hormat. Dilarang menunjuk-nunjuk dengan jari. Tidak sopan! Apalagi foto di depannya dengan berbagai gaya. Tabu…
Para pemimpin bagaikan Dewa bagi mereka…
Padahal di Indonesia, Presiden pun kerap di bully. ?

Keadaan di Korut benar-benar bertolak belakang dari bayangan semula. Children Camp, Children Palace yang merupakan fasilitas untuk anak-anak sedemikian bagus, teratur, terarah dan semuanya gratis. Tidak heran talenta- talenta bisa dikembangkan dengan maksimal. Supermarket untuk orang-orang lokal, juga besar dan lengkap. Turis hanya bisa berbelanja di tempat tertentu dengan mata uang RMB, USD atau Euro. Ada 1 supermarket lokal yang kami diijinkan untuk berbelanja dengan menukarkan uang Won tetapi selesai belanja, harus ditukarkan kembali ke mata uang asing. Harga barang-barang untuk orang lokal sangat murah, berbeda dengan harga untuk turis yang mahal. Mereka hidup cukup tapi tidak bisa kaya. Sama rata sama rasa sesuai prinsip komunisme.

Tidak hanya itu, kami nyaris tidak bisa pulang karena tidak punya Visa Keluar!
Lho koq ada Visa Keluar? ?
Bagaimana ceritanya?
Nantikan kisahnya di Seruput Kopi Cantik berikutnya.

*If you change the way you look at things, the things you look at change. – Wayne Dyer*

*Jika Anda mengubah cara Anda melihat sesuatu, hal-hal yang Anda lihat akan berubah. – Wayne Dyer*

YennyIndraT

TANGKI AIR & PIPA PVC

MPOIN PLUS
PRODUK PEDULI
KESEHATAN TERBAIK
www.mpoin.com

Read More
Marriage, Seruput Kopi Cantik

Punya Anak Wajibkah?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

 

“Bu Yenny, apakah punya anak itu suatu keharusan?”, tanya seorang wanita muda.
“Memangnya kenapa?”
“Dulu belum menikah, ke mana-mana ditanya: koq belum menikah? Sekarang sudah menikah, ditanya lagi: kapan punya anak? Cape bener….”.

“Tentu saja tidak ada keharusan. Hanya budaya timur saja yang seolah-olah mewajibkan pasangan yang menikah harus punya anak.
Bahkan John Maxwell mengatakan, pasangan yang hendak memiliki anak, seharusnya mempertimbangkan bahwa dia harus rela berkorban hingga 20 tahun ke depan sampai sang anak sudah cukup dewasa, untuk menunda bahkan menyingkirkan segala kesenangan pribadinya. Siapkah kita?

Tidak hanya itu, memilih memiliki anak pun tidak harus anak kandung. John Maxwell & Margaret, istrinya, sejak awal memilih untuk adopsi. Bukankah banyak anak-anak di luar sana yang membutuhkan orangtua?

Jaman dulu orangtua berpikir, ada anak berarti ada yang memelihara saat uzur nanti. Pada kenyataan style hidup sudah berubah. Tidak sedikit ortu yang tinggal di Indonesia sementara anak-anaknya tinggal di negara lain atau di kota lain. Akibatnya mereka terpaksa menghabiskan masa tua di panti jompo.
Kalau pun ikut anaknya, merasa jadi ‘anjing penjaga’ rumah karena seluruh keluarga bekerja seharian. Kemungkinan lain, sudah tua jadi baby sitter momong cucu. Mereka mengeluh, kapan bisa istirahatnya?
Ada juga kalangan tertentu yang cukup bijak sehingga hanya berhappy-happy di masa tua atau justru sibuk melayani orang lain. Hidup menjadi berarti dan memuaskan.

Sebagai pasangan masa kini, lebih baik realistis bahwa anak hanya titipan Tuhan, untuk dididik dan dibesarkan untuk kemuliaan-Nya. Bukan untuk jadi perawat di masa tua, agar tidak kecewa nantinya. Semakin besar jarak antara harapan dan kenyataan, makin besar pulalah kekecewaan yang dirasakan.

Setelah mempertimbangkan semua itu dengan pikiran yang jernih, barulah memutuskan, ingin punya anak or tidak?”

“Wow… ga kepikir sampai segitunya. Bener juga sich, nurutin omongan orang ga ada habisnya.”

“Jangan biarkan perkataan orang menjadi ‘tanaman semak’ di hati sehingga hidup tidak bisa bertumbuh subur serta menghasilkan berbuah yang manis. Hidup harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan kelak. Pilihlah hidup yang sesuai rencana Tuhan untuk kita, biasanya selaras dengan keinginan untuk mempermuliakan-Nya.”.

People will always have an opinion about you. Live your life for the Lord, not people.

Orang-orang akan selalu memiliki pendapat tentang Anda. Jalani hidup Anda untuk Tuhan, bukan manusia.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK PEDULI
KESEHATAN TERBAIK
www.mpoin.com

Read More
1 4 5 6